Tepat hari senin, lahirlah seorang bayi
perempuan yang cantik nan mulus, yang diberi nama Runi. Runi tinggal bersama
mama dan papanya di komplek rumah kebun, karena papa Runi adalah pekerja kebun.
Beberapa tahun kemudian, Runi masuk SD. Runi
bersekolah di SD dekat rumahnya. Tapi karena ayah Runi semakin sering mendapat
tugas di luar kota, sehingga Runi harus dititipkan pada neneknya di Tanggerang.
Sekarang Runi bersekolah di SD Teladan Tanggerang.
Seiring berjalannya waktu, ia pun beranjak
SMP. Runi masuk SMP Swasta 14 Tanggerang. Ia menjadi siswa yang aktif
disekolahnya dan menarik perhatian kakak kelasnya. Runi juga sering mendapat
juara 1 di sekolahnya. Lalu, ada seorang cowok bernama Amli yang mulai mendekati Runi. Mereka pun menjalin
hubungan yang bisa dibilang lumayan
dekat.
Amli
sering mengajak jalan Runi, tapi Runi sangat jutek. Tapi sebenarnya Runi adalah
anak yang sangat lemah lembut. Setiap pulang sekolah Amli selalu menunggu Runi
untuk pulang bersama, tapi Runi sering pulang duluan. Amli juag sering
mengirimi makanan dan surat untuk Runi. Suatu siang, Amli dan Runi sedanga
mengobrol di depan pagar rumah Runi, mereka ketahuan oleh nenek Runi, dan
alhasil Amli diusir.
Beberapa
tahun kemudian, Runi beranjak SMA dan
bersekolah di SMA 11 Tanggerang. Ia tak satu sekolah dengan Amli. Tapi, Amli
tetap setia pada Runi dan setiap pulang sekolah sering menunggu Runi di sekolah
Runi.
Singkat waktu, Runi
masuk Universitas ternama di Tanggerang. Pada saat Runi semester 2, Amli
melamar Runi. Dan akhirnya mereka pun menikah. Amli bekerja di kantor om-nya
Runi dan masih sebagai pegawai lepas. Ketika PKK, Runi yang sedang mengandung
sering dianggap remeh oleh istri-istri pegawai. Tapi, istri dari pimpinan Bank
tersebut sangat sayang pada Runi. Amli pun naik jabatan dan Runi melahirkan
anak mereka dengan selamat.
Setelah 3 Tahun,
tibalah saatnya Runi wisuda, tapi disinilah timbul banyak masalah. Amli
dituding telah menggelapkan uang. Setelah diurus, Amli harus membayar belasan
juta rupiah atas fitnah tersebut. Setelah itu Runi memutuskan untuk tidak sarjana dulu, karena ia menganggap kalau dia
wisuda, tidak ada uang untuk memasukkannya kerja.
Setelah masalah Amli
selesai, Amli akan dipindah tugaskan ke pulau seberang. Tapi Amli tidak mau dan
memutuskan untuk pensiun muda. Disinilah Amli berdiam diri di rumah, tidak mau
berbuat apa-apa, seperti orang yang putus asa.Runi yang awalnya seorang yang
lemah lembut berubah menjadi orang yang sangat kuat, bahkan lebih kuat dari
Amli yang orangnya gampang emosi dan cemburuan.
Runi berfikir, untuk
hidup harus membutuhkan uang. Runi mulai mengajak suaminya untuk membuka usaha
kecil-kecilan, yaitu membuka warung mie ayam.
Warungnya sangat laris. Walaupun laris, banyak orang yang hutang untuk
makan di warungnya. Runi berpikir membuka usaha baru, yaitu tempat permainan
anak-anak. Tempat itu sangat ramai, tapi sangat banyak rintangan. Begitu juga
cobaan yang mengahadang, Amli begitu lemah dan cepat menyerah, dan hanya
mengandalkan emosinya saja. Amli sering melampiaskan kemarahannya pada anak dan
istrinya. Ia memukuli istrinya dan membentak-bentak anaknya.
Tapi Runi berpikir
tenang dan mencari solusi dari masalah tersebut. Runi sangat berpikir kritis.
Dan bahkan saat keluarganya difitnah, ia tetap mengambil keputusan yang sangat
kritis yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Tidak seperti Amli yang selalu marah,marah, dan marah. Karena jiwa
Runi yang begitu kuat, usaha mereka tetap sukses walau Amli tak lagi bekerja di
bank. Dan orang yang memfitnah Amli pun dipecat dari bank tersebut.
Oke, dari cerita
singkat diatas kita mendapat pesan-pesan berharga :
1.
Dalam hidup ini, sangatlah baik
untuk berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara dan sebelum mengambil
keputusan atas kejadian yang kita alami.
2.
Didalam jiwa kita ada amarah,
nafsu, dan akal. Jadi, belajarlah untuk lebih menggunakan akal dan logika dalam
peristiwa apapun.
3.
Di dunia ini akan banyak cobaan
yang menghadang, jadi selalu berhati-hati dan lakukan yang terbaik.
4.
Jangan pernah mengambil apapu yang
bukan milik kita dan memfitnah, karena perbuatan jahat ayng kita lakukan akan
kembali pada kita sendiri.
5.
Jangan takut untuk mengambil
resiko bila ingin sukses, karena setiap keputusan yang kita ambil pasti ada
resikonya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar