Jumat, 16 November 2012

Girl is stronger than boy



Tepat hari senin, lahirlah seorang bayi perempuan yang cantik nan mulus, yang diberi nama Runi. Runi tinggal bersama mama dan papanya di komplek rumah kebun, karena papa Runi adalah pekerja kebun.
Beberapa tahun kemudian, Runi masuk SD. Runi bersekolah di SD dekat rumahnya. Tapi karena ayah Runi semakin sering mendapat tugas di luar kota, sehingga Runi harus dititipkan pada neneknya di Tanggerang. Sekarang Runi bersekolah di SD Teladan Tanggerang.
Seiring berjalannya waktu, ia pun beranjak SMP. Runi masuk SMP Swasta 14 Tanggerang. Ia menjadi siswa yang aktif disekolahnya dan menarik perhatian kakak kelasnya. Runi juga sering mendapat juara 1 di sekolahnya. Lalu, ada seorang cowok bernama Amli yang  mulai mendekati Runi. Mereka pun menjalin hubungan yang  bisa dibilang lumayan dekat.
                Amli sering mengajak jalan Runi, tapi Runi sangat jutek. Tapi sebenarnya Runi adalah anak yang sangat lemah lembut. Setiap pulang sekolah Amli selalu menunggu Runi untuk pulang bersama, tapi Runi sering pulang duluan. Amli juag sering mengirimi makanan dan surat untuk Runi. Suatu siang, Amli dan Runi sedanga mengobrol di depan pagar rumah Runi, mereka ketahuan oleh nenek Runi, dan alhasil Amli diusir.
                Beberapa tahun kemudian, Runi  beranjak SMA dan bersekolah di SMA 11 Tanggerang. Ia tak satu sekolah dengan Amli. Tapi, Amli tetap setia pada Runi dan setiap pulang sekolah sering menunggu Runi di sekolah Runi.
Singkat waktu, Runi masuk Universitas ternama di Tanggerang. Pada saat Runi semester 2, Amli melamar Runi. Dan akhirnya mereka pun menikah. Amli bekerja di kantor om-nya Runi dan masih sebagai pegawai lepas. Ketika PKK, Runi yang sedang mengandung sering dianggap remeh oleh istri-istri pegawai. Tapi, istri dari pimpinan Bank tersebut sangat sayang pada Runi. Amli pun naik jabatan dan Runi melahirkan anak mereka dengan selamat.
Setelah 3 Tahun, tibalah saatnya Runi wisuda, tapi disinilah timbul banyak masalah. Amli dituding telah menggelapkan uang. Setelah diurus, Amli harus membayar belasan juta rupiah atas fitnah tersebut. Setelah itu Runi memutuskan untuk tidak  sarjana dulu, karena ia menganggap kalau dia wisuda, tidak ada uang untuk memasukkannya kerja.
Setelah masalah Amli selesai, Amli akan dipindah tugaskan ke pulau seberang. Tapi Amli tidak mau dan memutuskan untuk pensiun muda. Disinilah Amli berdiam diri di rumah, tidak mau berbuat apa-apa, seperti orang yang putus asa.Runi yang awalnya seorang yang lemah lembut berubah menjadi orang yang sangat kuat, bahkan lebih kuat dari Amli yang orangnya gampang emosi dan cemburuan.
Runi berfikir, untuk hidup harus membutuhkan uang. Runi mulai mengajak suaminya untuk membuka usaha kecil-kecilan, yaitu membuka warung mie ayam.  Warungnya sangat laris. Walaupun laris, banyak orang yang hutang untuk makan di warungnya. Runi berpikir membuka usaha baru, yaitu tempat permainan anak-anak. Tempat itu sangat ramai, tapi sangat banyak rintangan. Begitu juga cobaan yang mengahadang, Amli begitu lemah dan cepat menyerah, dan hanya mengandalkan emosinya saja. Amli sering melampiaskan kemarahannya pada anak dan istrinya. Ia memukuli istrinya dan membentak-bentak anaknya.
Tapi Runi berpikir tenang dan mencari solusi dari masalah tersebut. Runi sangat berpikir kritis. Dan bahkan saat keluarganya difitnah, ia tetap mengambil keputusan yang sangat kritis yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Tidak seperti Amli yang  selalu marah,marah, dan marah. Karena jiwa Runi yang begitu kuat, usaha mereka tetap sukses walau Amli tak lagi bekerja di bank. Dan orang yang memfitnah Amli pun dipecat dari bank tersebut.
Oke, dari cerita singkat diatas kita mendapat pesan-pesan berharga :
1.       Dalam hidup ini, sangatlah baik untuk berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara dan sebelum mengambil keputusan atas kejadian yang kita alami.
2.       Didalam jiwa kita ada amarah, nafsu, dan akal. Jadi, belajarlah untuk lebih menggunakan akal dan logika dalam peristiwa apapun.
3.       Di dunia ini akan banyak cobaan yang menghadang, jadi selalu berhati-hati dan lakukan yang terbaik.
4.       Jangan pernah mengambil apapu yang bukan milik kita dan memfitnah, karena perbuatan jahat ayng kita lakukan akan kembali pada kita sendiri.
5.       Jangan takut untuk mengambil resiko bila ingin sukses, karena setiap keputusan yang kita ambil pasti ada resikonya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar